bagai sepasang sepatu
Tak sama namun serupa
Selalu beriringan meski tak bergandengan
Kiri dan kanan tak saling meniadakan
Ketika langkah kaki menapaki bumi
Menelusuri arah yang pasti
Kita selalu bergerak silih berganti
Kau dan aku pernah terpisah
Oleh rindu dan cemburu
Kala itu kau terlempar
Berjarak karena biak berarak
Ku mencarimu di setiap sudut
Ke balik padang yang tak tembus pandang
Ke ujung tebing yang mendulang hening
Ke dalam pelukan parit-parit sempit
Ketika waktu rela menunggu
Bersimbah ragu dalam sebuah regu
Saat itulah putus asaku merayu
Tetapi kuyakin pasti kan bertemu
Sekian lama kucari akhirnya bertatap jua
Sementara rintik hujan tak kunjung reda
Namun hadirmu laksana lingkar warna
Ketika pelangi datang merubah suasana
Kau sedialah di sisiku
Sebagai cahaya bagi gelapnya malammu
Aku adalah ruas lain bagimu
Seperti ketika cermin ada di hadapanku
Kau sebagai bayangnya
Sedang aku menjadi bendanya
Dan akhirnya akan menyatu
Dalam satu waktu