Papuma Beach

Barisan Pemimpin Masa Depan

HIMASKA "Helium"

Khotmil Qur'an dan Tumpengan

Kelas A 2008

Jalan-jalan ke Candi Badut+makan bareng

Perpisahan Kelas

Foto bareng di depan Fakultas Saintek

Kelas B-4 PKPBA

Kuliah PKPBA di depan Rektorat

Keluarga Besar Heler

Mandi Bareng di Penumpasan

Muktadi Amri Assiddiqi

Narsis Rumah Jorogrand

Pramusta Bapewil IV Ikahimki

Upgreding Bapewil IV Ikahimki di Pantai Papuma

"Menanti Senja"

Pada dermaga hasrat kusandarkan niat
Setelah sekian lama bertekad
Menjaring mimpi berkelebat hebat

Senyumlah sembari melukis senja dengan tinta warna warni
Tepat di relung hati
Hingga terlahir seikat pelangi

Rengkuhlah pena hingga menjelajah dunia
Dengan segenap jiwa dan cinta
Lalu berkelana di kolong semesta
Dari masa ke masa

Sampai itu tiba
Cahaya hidup mampu diraba
Pun dibina

"Setajam Pedang SARA"

Aku kian bertanya
Dalam perih yang mendera
Kenapa kau menikamku dengan pedang SARA
Bukankah kita bersaudara

Andai saja kutahu
Rasa bisa kalah oleh sentuhannya
   Kan kubiarkan dada ini lebih terbuka

Andai saja kumengerti
Rela bisa hangus karena tega
   Kan kusingkirkan cela dalam jiwa

Andai saja kusadari
Tali bisa putus karena taji
  Kan kujalin cinta tanpa prasangka

Iya, andai saja...

"Lautan tanpa Garam"

Negeriku negeri kepulauan
Dari barat sampai timur diselimuti lautan
Di perutnya nelayan menitipkan harapan
Harapan yang membentang
Di antara butir-butir pasir berhamburan

Negeriku menimbun kekayaan
Rumput dan alga bergoyang-goyang
Bagai tarian bidadari di tengah pedalaman
Semua mata terpaku padanya
Bahkan tak ingin beralih pandang

Ikan-ikan meliuk-liuk membelah gelombang
Melompat-lompat memompa insang
Bagai sirkus di kolam renang
Semua tepuk tangan
Bahkan teriak kegirangan

Garam yang terbenam
Terhampar di ladang penantian
Memutih lalu Mengkristal
Menjadi butiran harapan

Kini, kilau sang kristal memudar
Kembali menyatu di padang hambar
Sebab cahaya baru datang berhamburan
Menjejali dapur penuh keresahan

Lautanku bagai air tawar
Oleh tawar menawar yang berkelakar
Pada ruang sempat yang dibuat sempit

Lautanku menyimpan asin
    Jauh di dasar kedalaman
Lautanku memeram kejayaan
    Jauh di dalam palung kearifan

Duh...duh..aduuuh
    Lautanku hanyut
Ooooh.... oh... ohhhh
    Lautanku tak lagi berdenyut