"Kembang Wangi"

Malam serasa berbeda jika kau ada di sana
Kau Sembunyi di balik buku yang kau baca
Ku hanya diam seribu bahasa
Ingin kueja kata-kata yang kau baca
Agar aku mengerti apa yang sedang kau rasa
Namun semakin ku mencoba
Diriku tak kunjung bisa menerka

Kau memang seperti mawar berduri
Semakin ku dekati, durimu kian menyakiti
Namun wangimu selalu bisa kunikmati
Walau aku tiada pernah mengerti
Laksana sedang sakau di atas kesadaran diri

Pagi serasa berbeda kalau kau ada di sana
Kau Sembunyi di balik laku yang cenderung kaku
Ku hanya terpaku bagai membatu
Namun sederhanamu selalu bisa buatku membisu
Walau ku tak kan pernah tahu
Bagai terbidik pelor tajam sang pemburu

Kau bagai fatamorgana di jalan yang mulus
Semakin ku dekati, bayangmu seakan-akan mulai terhapus
Namun hadirmu sungguh nyata
bagai kapur barus yang belum tergerus
Walau terkesan putih mulus
Seperti bayang-bayang yang gamang
Tuk lekas membekas paras yang telah terlepas

Di mana pun kau berada
Kau seperti paradoks yang selalu terjaga
Meski berada di sisi berbeda
Kau seperti pembeda di tengah gelap dan sunyinya rimba
Ketika padang cahaya sudah tak tertera

Ketika kurangkai semua
Kau telah tiada
Ketika kujalin yang tersisa
Kau seolah menjadi sia-sia
Ketika hilang seketika
Kau menjadi bayangan yang nyata
Lenyap nan fana