"Tanda Baca"

Aku merentangkan kalian
sampai titik tertentu.
Supaya mudah terbaca.
Supaya bisa mengenal rindu,
sebab tanpaku,
kalian hanyalah satu
yakni barisan bertumpu.

Aku seperti pembeda,
karena sejatinya tersusun
dari anasir yang tidak sama.
Hadirku bukan untuk meniadakan,
bukan pula untuk mengaburkan.
Namun sebagai pelita bagi kegelapan.

Aku adalah belantara tanda;
  yang dapat kauungkap
  yang dapat kautangkap
  yang dapat kauanggap.
Asalkan dirimu selalu terbuka
mendarasnya sepenuh yang kaupunya.

Sebagian kita menepuk dada
di atas mimbar cerita,
lantas berujar dengan sederhana:
   bahwa kisah akan dimulai
   bahwa kasih akan diakhiri
   bahwa rehat akan dihelat
   bahwa tamat akan disemat
   bahwa titah akan ditatah
   bahwa tuah akan diruah.
Dan segera bongkar-pasang muka
agar mudah terbaca sebagai semula.

Tanda baca bebas berkelana,
   entah terbaca atau tidak
   entah tertanda atau tidak.
Tapi ia tetap lah tanda baca
seperti kau dan dia.