Ikatan antara Aku dan Kau
bagai sepasang sepatu
Tak sama namun serupa
Selalu beriringan meski tak bergandengan
Kiri dan kanan tak saling meniadakan
Ketika langkah kaki menapaki bumi
Menelusuri arah yang pasti
Kita selalu bergerak silih berganti
Kau dan aku pernah terpisah
Oleh rindu dan cemburu
Kala itu kau terlempar
Berjarak karena biak berarak
Ku mencarimu di setiap sudut
Ke balik padang yang tak tembus pandang
Ke ujung tebing yang mendulang hening
Ke dalam pelukan parit-parit sempit
Ketika waktu rela menunggu
Bersimbah ragu dalam sebuah...
Papuma Beach
Barisan Pemimpin Masa Depan
HIMASKA "Helium"
Khotmil Qur'an dan Tumpengan
Kelas A 2008
Jalan-jalan ke Candi Badut+makan bareng
Perpisahan Kelas
Foto bareng di depan Fakultas Saintek
Kelas B-4 PKPBA
Kuliah PKPBA di depan Rektorat
Keluarga Besar Heler
Mandi Bareng di Penumpasan
Muktadi Amri Assiddiqi
Narsis Rumah Jorogrand
Pramusta Bapewil IV Ikahimki
Upgreding Bapewil IV Ikahimki di Pantai Papuma
"Di Penghujung Waktu"
07.52
Corat-Coret, Hiburan
Entah sudah berapa lama waktu berlalu
Semenjak berjumpa kala itu
Puncak semeru menjadi saksi bisu
Akan janji setia untuk bersama selalu
Desas desus terselip di antara perdu
Ketika padang ilalang bergerak tak menentu
Sedang rumbai pagi masih menunggu
Di sepanjang tepi sunyi sebuah ranu
Tatkala burung-burung berkicau
Desau angin berkabar pedih nan sendu
Saat itulah ragu beradu
Mengetuk segenap relung yang pilu
Nun jauh di dalam taman impian
Kupu-kupu elok nan menawan
Serupa pelangi kala air dan sinar tengah berpelukan
Yang menoreh keindahan dan...
"Rumah Sementara"
08.15
Corat-Coret, Hiburan
Kucari diary yang telah lama terbaring di lemari
Saban halaman kubuka perlahan
Bagai menimang-nimang seorang bayi:
Jauh di dalam sana, selaksa mimpi
Yang telah dan akan kugapai
Terukir indah nan rapi
Ruas jariku bergerak lembut
Dari satu huruf ke huruf
Melompat dari kalimat ke paragraf
Spasi dan bunyi kurekam dalam-dalam
Hingga jiwaku terbang di antara angan-angan dan kenyataan
Sampai ku berhenti
Tepat di halaman dua puluh empat
Di mana terpaut janji suci
Janji untuk sehidup semati
Tiada kusangka itulah hari ini
Hari yang telah lama dinanti-nanti:
Bagiku...
"Dari Hulu ke Hilir"
23.39
Corat-Coret, Hiburan
Tengah malam menjelang fajar
Kaum bersarung datang berduyun-duyun
Menanggalkan kemul berbalik arah menuju surau
Surau sederhana bergaya lama
Di sanalah mereka berkumpul begitu lama
Lama menimba ilmu dengan bercengkrama bersama
Bersama-sama menangkap suara
Suara hati dan ilmu sang kyai
Kyai yang meneruskan ajaran nabi
Nabi terakhir yang kita teladani
Wajahnya berseri-seri
Seperti bunga di musim semi
Tidak seperti kami yang hanya terberi
Oleh ingin yang memoles diri dengan warna warni
Kami hanyalah kaum yang pandai mengaku
Merasa Dekat dengan...
"Simfoni Pagi"
23.33
Corat-Coret, Hiburan
Kali ini kubicara melalui butir embun
yang melingkar di daun
Yang membeku bersama sunyinya malam
Di panggung yang sepi
Ayam-ayam mulai bernyanyi
Bagai simfoni di persimpangan malam dan pagi
Sementara lantunan jangkrik di semak belukar
Bergetar-getar bagaikan tarian senar gitar
Mereka berjumpa di badan suara
Kemudian menyulam irama jagat raya
O talas yang tak tersentuh basah
Lihatlah mutiara pagi mulai berseri
Tatkala bening berpendar
Lalu menyentuh jiwa yang keruh
Komposisi terus berganti
Hingga keduanya kembali
O rumput yang bermain bersama...
"Hari H"
23.17
Corat-Coret, Hiburan
Jauh-jauh hari siapkan diri
Ketika pendulum waktu berlari:
Perayaan hari-hari besar bertamu lagi
Sorak sorai begitu ramai:
Hore...hore..hore...
Anak-anak berlari-lari kesana kemari
Wajah mereka berseri-seri
Bahagia tiada tara
Duka lara seakan tak terbaca
Itulah di negeri kami...
Sementara di negeri seberang
Anak-anak masih berjuang
Mencari riang yang hilang
Sebab perang masih meradang
Pelor senapan datang bagai angin topan
Rudal jatuh seperti rintik-rintik hujan
Bom hancur sekitar pun lebur lalu terkubur
Ranjau tanam bak sedang bercocok tanam
Begitulah...
"Kembang Wangi"
18.13
Corat-Coret, Hiburan
Malam serasa berbeda jika kau ada di sana
Kau Sembunyi di balik buku yang kau baca
Ku hanya diam seribu bahasa
Ingin kueja kata-kata yang kau baca
Agar aku mengerti apa yang sedang kau rasa
Namun semakin ku mencoba
Diriku tak kunjung bisa menerka
Kau memang seperti mawar berduri
Semakin ku dekati, durimu kian menyakiti
Namun wangimu selalu bisa kunikmati
Walau aku tiada pernah mengerti
Laksana sedang sakau di atas kesadaran diri
Pagi serasa berbeda kalau kau ada di sana
Kau Sembunyi di balik laku yang cenderung kaku
Ku hanya terpaku bagai membatu
Namun...