Sedang kendaraan yang tumpah di jalanan bagaikan balapan
Citra Pusing tujuh keliling mencari jalan
Dika pun geleng kepala keheranan
Sembari bergegas tancap gas
Berkutat menyusuri celah yang ketat
Telat sedikit nanti pasti rugi
Kalau Buru-buru malah celaka
alias setor nyawa
Bergerak pelan akan ketinggalan
Namun Menanti sunyi tuk beranjak pergi
Bagai bermimpi di siang hari
Kini Trotoar-trotoar mulai memar
Diinjak ban-ban yang gemar
Digusur penumpang-penumpang liar
Pada Akhirnya jalan terasa tak cukup lebar
Meski seringkali diperlebar
Nampak di atas bahu jalan
Jembatan melayang-layang
Terbang dari seberang ke seberang
Lampunya remang-remang
Lantainya berlubang-lubang
Dindingnya sedikit bolong
Sampai orang pun takut menyebrang
Sebab perkara tak kenal malam maupun siang bolong
Ketika statistik berbicara
Publik hanya terpana
Namun itulah realita
Kita hanya menonton seksama
Melalui Berita-berita yang dibuka media
Melalui cerita-cerita yang dibawa pengendara
Dan melalui tinta-tinta yang diukir oleh perangkai kata