Yang bebas kau isi sesuka hati
Kau penuhi lalu kau tinggal pergi
Tanpa peduli sesak yang kian terasa
Duka lara mengakar di dada
Aku bukanlah memori
Yang bebas kau isi sesuka hati
burukku kau biarkan membusuk
Dagingku kau tusuk-tusuk
Tulang rusukku kau buat remuk
Aku bukanlah memori
Yang bebas kau isi sesuka hati
Diam-diam kau sibuk mencari
Lingkar jari yang ku beri seolah tak berarti
Kau hanyutkan di deras banjir yang menggenangi
Aku bukanlah memori
Yang bebas kau isi sesuka hati
Barang bumi yang ku gali
Batang hutan yang ku tebangi
Isi laut yang ku habisi
Kau ambil lalu minta tambahan lagi
Sudahlah sampai di sini
Kau memang tak mau mengerti
Aku bukanlah memori
Yang bebas kau isi sesuka hati
Lidahmu manis mengutak-atik teori
Otakmu asyik menyulut interpretasi
Di balik tangan segalanya kau manipulasi
Kebohonganmu seringkali kau tutupi
Dengan data-data yang kau olah sendiri
Aku bukanlah memori
Yang bebas kau isi sesuka hati
Tak ada lagi yang bisa ku beri
Tinggal tulang terbungkus kulit ari
Tinggal nama yang menempel di diri
Tanpa Gelar yang menempel tiap hari
Hanya untukmu seorang diri
Aku bukanlah memori
Yang bebas kau isi sesuka hati
Hati-hati lah kalau suatu saat nanti
Itu terjadi saat kita bertukar posisi