Sudah sekian musim
kita tidak bermukim
Entah aku yang terlampau dingin
ataukah kau yang lupa arah angin
Jauh sebelum detik ini
kita sama-sama melingkari hari
yang terpaku di dinding rindu
Namun ketika masanya tiba
kita tak abai memasang mata
pada sudut lain sepanjang waktu
Meja panjang pun meradang berang
Empat kakinya legam terpanggang
Kursi di depannya meronta-ronta
Menyulap ruangan menjadi tungku menyala
Meja panjang menguap menjadi gundukan awan
melayang-layang
menggantung di langit kerinduan
Yang sewaktu-waktu menjelma hujan
bila telah jenuh dengan kealpaan
bagi kemarau yang dibentangkan
Meja panjang
bisa seluas angan
bisa sesempit pajangan
Seperti kita dan pendulum kenyataan