Papuma Beach

Barisan Pemimpin Masa Depan

"Purnama dan Gerhana"

Purnama dan gerhana Adalah dua museum purba    yang duduk bersila di angkasa      dan pintunya selalu terbuka Untuk kita ziarahi   atau      ia bertandang sendiri Terang-terangan atau diam-dia...

"Belum Sempat"

Lebaran tahun ini    datang terlalu dini Karena belum sempat haturkan diri    kepada malam yang diam-diam      mengemas gelap ke dalam    lengkung peci dan tasbih sunyi Lebaran tahun ini    datang terlalu pagi Rasanya belum sempat tabur kasturi    kepada senja yang tiba-tiba      menyimpan gairah pagi ke dalam    wadag parfum dan mekar bunga sekuntum Lebaran tahun ini    tiba begitu cepat Sebab belum sempat pilih baju    yang pernak-perniknya...

"Meja Panjang"

Sudah sekian musim kita tidak bermukim Entah aku yang terlampau dingin ataukah kau yang lupa arah angin Jauh sebelum detik ini      kita sama-sama melingkari hari      yang terpaku di dinding rindu Namun ketika masanya tiba      kita tak abai memasang mata      pada sudut lain sepanjang waktu Meja panjang pun meradang berang Empat kakinya legam terpanggang Kursi di depannya meronta-ronta Menyulap ruangan menjadi tungku menyala Meja panjang menguap menjadi gundukan awan    ...

"Satu Tiga"

Bening gelas kaca di depan retinamu    masih bisa kau tangkap sesukamu    pun sebagaimana mestinya Sementara titik yang segaris sudut matamu    hanya bisa kau kira-kira    pun belum tentu akan sama Namun mutiara di belakang kepalamu    Tiada sedikit pun terbaca     terlebih jika tak ada cermin     pun jika tak ada isyarat dari yang    lain Ketiganya seperti satu; bagi yang punya mata berbeda bagi yang pura-pura buta bagi yang hanya dengan sebelah terbuka Juga bagi...

"Jarak"

Jarak dua tiga bintang di angkasa    masih dapat dibaca dan dikira-kira    pun hanya terukur terhadap cahaya Namun sejauh itu pun    masih tak lebih jauh dari celah    dua bibir yang mengatup-menganga sepanjang masa Jarak dua tiga zarah di sekitar kita     masih bisa diziarahi dan diprediksi     pun hanya tertentu dengan teorema, lensa, dan data Namun sejauh itu pun     masih tak lebih jauh dari jeda     antara dua kepala yang terbuka dan bersenggama sepanjang kala Ia...

"Rembulan di Punggung Desa"

Senja kala di pematang sawah. Mengintip dari balik ilalang. Gadis desa pulang memikul galah. Menghadap malam yang menghimpun remah. Kilau cahaya menerpa telaga. Terpental ke dalam gubuk tua. Sehingga wajah desa tergambar segera. Seperti jejak tinta sedemikian rupa. Menjelang dini hari, gardu di pinggir jalan bernyanyi. Tua muda pria wanita berbagi hati, merangkai sepi menjadi puisi. Rembulan di punggung desa merangkak memalingkan muka, tenggelam ke dalam telaga cahaya. Gairahnya menghangatkan keringat ikan dan terumbu karang. Yang mengkristal...