Papuma Beach

Barisan Pemimpin Masa Depan

"Maaf! Jangan ganggu, sedang ada sidang"

Akhir-akhir ini media cukup fokus dengan drama sidang pembunuhan dengan racun sianida. Sidang tersebut akhirnya sampai juga di babak akhir, vonis. Sidang yang panjang dan melelahkan bagi keluarga korban, tersangka, jaksa dan hakim. Juga bagi penonton yang berada di luar sana. Seakan-akan sidang ini berkata, "Maaf! Jangan ganggu, sedang ada sidang". Sidang tersebut menjadi menu utama yang menyembunyikan persoalan yang lain. Padahal di luar sana banyak kasus yang boleh jadi lebih menarik, menegangkan, menyenangkan bahkan memperihatinkan yang layak...

"Sepenggal Surat untuk Status"

Hey kau yang cinta tuna bukan tuna cinta Lambaikan tanganmu Angkat wajahmu Busungkan dadamu Buang ragu yang kau cumbu Tunjukkan padanya bahwa kau mampu Tak terpedaya candu-candu Hey kau yang buta asmara bukan asmara yang membabi buta Lepaskan tanganmu Bukalah matamu Kepakkan sayapmu Terbanglah semampumu Taklukkan belenggu-belenggu di sekitar relungmu Tunjukkan padanya Bahwa kau kuat Tak mudah terpikat Apalagi terjerat Oleh hasrat semu yang memikat Hey kau yang buta aksara bukan aksara buta Galilah akal budimu Tajamkan indramu Bentangkan cakrawalamu Lunakkan...

"Sebatang Tubuh"

Wahai batang tubuh yang menjelma di tengah kesendirian Kirimkan bait-bait tepi kepada sang kesunyian Sunyi senyapmu yang hilang dari bayang keramaian Mengusik malam yang menghitam Menampar gelombang yang datang menghadang Walau hanyalah tubuh yang sepi Namun hadirmu adalah api Yang mengobarkan darah juang berapi-api Tiadamu adalah histori Yang terukir di memori Gerakmu adalah teknologi prototype perubah mimpi-mimpi Menjadi sesuatu yang berar...

"Tombol Move on Sulit Ditekan"

Tepat hari ini, 25 Oktober, peristiwa itu menimpa keluarga kami. Sehari sebelumnya suasana mencekam karena ada yang mati dikeroyok. Menurut penuturan mas buntil, yang jualan nasi goreng depan toko sebelah TKP, "Ada Orang dikeroyok, tapi kurang tahu siapa, dia mati seketika, mungkin dia melakukan suatu kesalahan". Tetapi menurut saksi yang lain berbeda. Menurut pak Siong yang pakai kaca mata, "Orangnya tidak bersalah, memang dia punya ikatan darah dengan tokoh yang dianggap 'kiri' itu. Sedangkan dia baru sampai tiga hari yang lalu dari tanah rantau,...

"Bermimpi Punya Gelar"

Malam terasa semakin dingin saat menjamu teman dengan secangkir kafein. Angin berhembus seperti seorang ibu menimang anaknya. Hingga akhirnya terlelap dan bermimpi banyak hal. Di dalam taman mimpi yang beragam rupa dan warna itu, wajahnya pun ikut berubah-ubah, ada salah satu adegan yang sepertinya menarik karena wajahnya tersenyum manja, yakni ketika bertahta di atas kursi goyang yang bernama gelar. Gelar tersebut terdiri dari gelar fisik, gelar intelektual (studi), gelar kerja, gelar usaha, gelar karya, gelar tokoh, dan banyak lagi. Gelar ini...

"Santri Miring"

Sore ini hujan turun deras sekali. Sembari menanti reda, jari jemari berjalan mengiringi status orang-orang di media sosial. Ada yang ramai menyambut hari santri, ada yang curhat masalah pribadi, ada yang sibuk menyampaikan nasib wong 'cilik', ada yang pamer agenda safari politik, dan banyak lagi. Kali ini penulis akan fokus dengan hari santri. Dimana, Santri adalah orang yang menuntut ilmu atau mengenyam pendidikan (proses belajar) khusus dengan berpegang teguh pada nilai-nilai atau ajaran agama (baca : islam) di lingkungan pondok. Pengajarnya...

"Panggung Sementara"

Suatu hari menjelang pagi, ternyata televisi masih menyala dan berbicara sendiri. Saat terbangun, salah satu media memberitakan perihal perebutan kursi DKI 1. Seketika teringat langsung pada pentas teater di kampus UM tadi malam. Pentas tersebut bercerita tentang seorang tokoh yang otoriter dalam mengurusi dapurnya, sehingga rakyatnya terbelenggu, dan tragedi-tragedi lain yang bersinggungan dengan tokoh ini. Baru bangun saja televisi sudah menyodorkan hidangan seperti ini. Kemudian datang lagi berita tentang gelagat partai politik dalam menentukan...

"Mencari Jalan Lain"

Ruas jalan merangkak perlahan Sedang kendaraan yang tumpah di jalanan bagaikan balapan Citra Pusing tujuh keliling mencari jalan Dika pun geleng kepala keheranan Sembari bergegas tancap gas Berkutat menyusuri celah yang ketat Telat sedikit nanti pasti rugi Kalau Buru-buru malah celaka alias setor nyawa Bergerak pelan akan ketinggalan Namun Menanti sunyi tuk beranjak pergi Bagai bermimpi di siang hari Kini Trotoar-trotoar mulai memar Diinjak ban-ban yang gemar Digusur penumpang-penumpang liar Pada Akhirnya jalan terasa tak cukup lebar Meski seringkali...

"Memori"

Aku bukanlah memori Yang bebas kau isi sesuka hati Kau penuhi lalu kau tinggal pergi Tanpa peduli sesak yang kian terasa Duka lara mengakar di dada Aku bukanlah memori Yang bebas kau isi sesuka hati burukku kau biarkan membusuk Dagingku kau tusuk-tusuk Tulang rusukku kau buat remuk Aku bukanlah memori Yang bebas kau isi sesuka hati Diam-diam kau sibuk mencari Lingkar jari yang ku beri seolah tak berarti Kau hanyutkan di deras banjir yang menggenangi Aku bukanlah memori Yang bebas kau isi sesuka hati Barang bumi yang ku gali Batang hutan yang...

"September"

Bulan september datang bulan Tragedi tertimbun di bawah reruntuhan Berbilang-bilang tiada terbilang Silang menyilang ditinggal belang Luka September masih tersisa Bergelimang air mata di pusara phobia Mengelus jejak yang tergores luka Ditimang-timang rayuan manja sang penguasa Memori September dikenang dimana-mana Massa aksi tumpah di jalan raya Bendera setengah tiang berkibar seperlunya Cahaya lilin berpijar menembus gulita Di Sekitarnya bertabur bunga-bunga Dan Rangkaian kata-kata bersanding dengannya September lalu telah menepi Bulan baru...