"Telepon"

Telepon genggam yang kupegang sekarang adalah hadiah dari ibu karena aku jadi juara kelas. Meski terbilang jadul dan tidak keren tapi masih berfungsi dengan baik. Suatu hari telepon butut itu kuganti dengan yang paling baru dan canggih. Uang dari hasil diplomasi dengan ibu. Dengan telepon baru itu aku bisa mengakses segala informasi. Mulai dari yang biasa-biasa hingga yang aneh-aneh. Rasanya aku menjadi lebih canggih dari yang lain. Mulai dari bangun tidur sampai tidur, telepon itu selalu disampingku. Aku sangat bahagia dan merasa tidak kesepian lagi. Ada atau tidak orang lain di sekitarku aku tetap berselancar dan bercengkerama dengannya. Ia adalah makhluk terbaik bagiku. Ia selalu ada untukku, dan aku selalu sedia untuknya. Aku tidak peduli siapa-siapa lagi. Aku hanya ingin menjadi dia, dan dia menjadi aku. Tetapi ketika ibu meneleponku dan mengatakan kalau itu bukan suaraku. Akupun tercengang padahal aku sudah baru. 

Tenda Biru, 14-08-2019