Papuma Beach

Barisan Pemimpin Masa Depan

"Poster Wajahmu"

Selintas pandang di seberang jalan wajahmu masih terpasang. Memancar sinar, mengundang. Entah, sampai kapan mampu bertahan menghuni papan tambatan dalam kesendirian. Menjelang tanggal; aneka momentum bertandang bayang panjang seliweran menjuru sarang memburu bidak-bidak tunggal agar geming tak kenal kata tertinggal. Burung-burung berdendang. Butir embun bergegas pulang mengemas malam dalam kardus siang. Hangatnya terngiang-ngiang. Menyusup pori-pori, menyusun belulang. Tanggal telah tanggal gugur ke dalam pangkuan. Wajahmu yang tipis ditarik-turunkan,...

"Nisan Angka"

"Jangan pernah ragukan kami", tegas Angka di hadapan jutaan kepala. Yang bergeming seperti sebuah arca. Setelah kalimat terakhir ini, angka-angka berlaku sebagai candu. Memasuki jaringan tepi dan sum-sum mimpi. Merasuki apa pun yang ia mau. Angka telah berkuasa. Hingga meracuni siapa saja dengan sembarang cara. Angka mengatur apa saja bahkan mengukur siapa saja. Dari yang terdalam hingga terluar. Dari yang kasat mata hingga titik buta. Dari yang dekat hingga jauh amat. Angka-angka telah berkuasa. Ia bercampur debu waktu. Menempel tanpa ragu.  ...

"Tali Baru"

Tali di lingkar kepalamu Terpaku bagaikan sebuah tugu Yang termangu merapal waktu Menunggu kafilah datang bertamu Ia terikat Begitu erat Tapi tak menjerat Puncaknya menyundul awan Hingga menggundul langit berkabut Lingkarnya mengitari titik rawan Membentuk tarian ritmis paling lembut Ia mengikat Begitu hangat Tapi tak menyengat Sebelum petang tiba      Ikat itu masih baru Seperti sedia kala      Entah bagaimana dengan kau Sebelum pagi pergi      Ikat itu tetap di situ Seperti pertama kali  ...

"Surat dari Buku"

Salamku kepadamu. Bagimu yang berbuku-buku Bagimu yang mengeram sumbu Bagimu yang memeram tabu Bagimu yang mendekam kaku Untukmu yang berpacu melepas beku Untukmu yang sedang melawan bisu Kepadamu yang menjadi dirimu Kepadamu yang hanya untukmu Hormatku kepadamu, sebelum diriku, satu persatu kembali bersatu Menutup buku Semoga engkau tak seperti ak...

"Rumus Fi"

Bayangku berkubang tergenang kenangan. Padahal segenap badan telah tumbuh dan berkembang. Merayakan hari depan. * Tubuhku pongah terpasung dinding berbayang-bayang. Padahal seluruh jiwa telah tegak berdiri dan kerap berlari. Demi menghidupkan mimpi dan mengakarkan diri. * Namaku memiliki jantung. Tergantung dari lakon ke lakon. Bergelantungan dari titik ke titik, dari satu ufuk ke ufuk lain. Padahal sepenuh hati telah berjuang bagaimana semestinya. Supaya menjadi seutuhnya. * Rumus Fi mencipta jalinan bersilang dan bersalin saling menentukan saling...