Papuma Beach

Barisan Pemimpin Masa Depan

"Roda"

Bom waktu berdetak perlahan Volume kecil banyak kemampuan Tak diasah sering hilang kesadaran Tak dirawat dihampiri lupa ingatan Tak dijaga semesta memberi beban Seperti lokomotif dipaksa mengarungi jalan Aus dan kurang tak bisa terelakkan Sentuhan ringan percikan ketidakteraturan Lintas ruang dan waktu kurang perhatian Adaptasi bimbang penyulut api kebingungan Melahap jiwa tanpa belas kasihan Peduli putaran tanda mengerti kesempatan Sedikit beralih meninggalkan penyesalan Patokan tinggi kadang menipu pikiran Siap di bawah penasehat ketidaksesuaian Kerangka...

"Fatamorgana"

Akhir-akhir ini penampilan dan keindahan nomor satu Kulit baru bertolak ke zaman dulu Etika dan moral semakin tak menentu Sesuatu yang benar dianggap tabu Hal yang pasti menjadi abu-abu Awalnya yakin mulai terselimut ragu Kenyataan yang memang tampak semu Kepalsuan umpama mutiara bercahaya biru Buah tangan tak lagi satu tapi beribu-ribu Seharusnya begini malah jadi begitu Semestinya ke sini kok beralih ke situ Bertutur dan berlaku jujur dikira melucu Sesuai haluan dinilai teramat kaku Percaya diri dibilang tidak tahu malu Muncul musiman kayaknya...

"Pilihan"

Kebanyakan orang bilang bahwa benar itu relatif Karena ada yang ngomong salah itu tidak selalu negatif Baik atau buruk adalah hakkuSalah atau benar itu urusanku Besar atau kecil merupakan milikku Berat atau ringan bagian dari pertimbanganku Jauh atau dekat jarak memang memisahkanku Mudah atau sulit tergantung tergantung dari caraku Cepat atau lambat masa butuh andilku Maju atau mundur ambisi setiap langkahku Luas atau sempit wilayah kedudukan gerakku Tinggi atau rendah nilai dan persepsi menempatkanku Hak dan tanggungjawab adalah penyelaras tugasku Bernilai...

"Siapa"

Cita-citaku menjadi seorang Pilot Liat pesawat lewat langsung minta duit Temanku ingin jadi dokter Spesialis Mata Ternyata banyak yang tidak bisa baca dan masih buta Dia berjanji menjadi robot raksasa Lirik sana sini kumuh dekil tak berdaya Kakakku berteriak lantang akan jadi ilmuan Kaca mata tebal kurang sosial tanda cekatan Bibiku berharap menjadi seorang perawat Tetangga desa berceceran lemah tak terawat Kawan kecilku berangan-angan menjadi guru Sering sekali orang awam ditipu dan diadu Kenalan baruku berkhayal jadi seorang artis Nampang dikit...

"Ironi"

Kata orang negeriku serpihan mutiara surga Dongeng kuno bercerita negeri maritim pernah berjaya Banyak yang bilang kita adalah negara agraria Mencari apapun hampir pasti ada Lumbung Asia dulu jadi predikat utama Warna hijau lebat tampak menyilaukan dalam peta Sampai saat ini kita masih tetap sama Seakan berjalan ditempat semula Berbagai cara hampir sudah dicoba Namun nasib memang tak seperti asa Mungkin karena dada penuh rasa bangga Sampai lupa dengan apa yang tidak kita punya Pasal tiga-tiga hanyalah tulisan belaka Aturan subur bagi yang berpunya Padi...

"Puzzle Tuhan"

Pertemuan kala itu penentu setiap hamba Entah apa yang jadi penyebabnya Semua masih mencari apa penyebabnya Tunduk patuh dengan dengan berbagai macam cara Walau kebimbangan masih menyelimuti jiwa Sebenarnya kebenaran itu milik siapa Berjuang merangkulnya ataukah berpangkul saja Bimbingan wahyu ataukah akal semata Pertemanan keduanya memang sudah lama Keinginan, kepentingan dan keserakahan jurangnya Kepuasan, kedudukan dan kekuasaan cadas pembuat luka Kebohongan dan kemunafikan ilusi pemuas rasa Laksana iklan penjerat mangsa Kesedihan, penderitaan,...

"Lingkaran"

Roda kehidupan terus berputar Kebisingan mulai sibuk dimana-mana Padat merayap menitipkan sebuah kabar Jam weker melaju bak pacuan kuda Posisi lama enggan tuk bertukar Memandang ringan dengan sebelah mata Kontradiksi halus yang tengah mengakar Melangkahi lubang halusinasi yang tampak sama Bergandengan membentuk poros melingkar Memutar lidah memahat tutur sentosa Juru kunci berbalik perlahan memudar Pentas indah sistem kaca mata Maju tersungkur Mundur tersingkir Diam tersiksa Bersuara terluka Acuh terdampar peduli terkapar...

"Masa"

Berdiri di atas kedua kaki Melangkah dengan sepenuh hati Berlari mengejar segenap mimpi Menuju sebuah titik yang tak pasti Jalan terjal berliku-liku kan dilewati Tak peduli apapun yang terjadi Seakan kedua telinga memang tuli bukan berarti tidak punya mata hati Bukan juga untuk menjual harga diri Tapi nilai itulah yang selalu terpatri Walau batu kerikil menggoyahkan inti Mengerang membangkitkan sifat insani Berontak menghantam jeruji besi Tongkat, ilmu dan kesadaran diri menjadi kunci Tetap menjadi diri atau hilang jati diri Menjadi berarti atau...

"Syukur"

Tangan menengadah mulut bersuara Mata bergelimang terus bertanya Lutut bersimpuh tanpa kuasa Kepala Menunduk sebuah bakti nyata Kerendahan hati kunci segalanya Kesederhanaan kendi sumbernya Kepasrahan nampan barokahnya Ketulusan dan Keikhlasan pintu ridlonya Kebaktian bukti kedekatannya Kelapangan samudera kenikmatannya Penghambaan cahaya penyatuan...