Papuma Beach

Barisan Pemimpin Masa Depan

"Sowan ke Rumah Sendiri"

Apalah hamba di belantara semesta Ketika hanya dilihat dari satu sudut Padahal sisi lain pantas dirunut Siapalah daku di rimba dunia Ketika hanya dipandang sebelah mata Padahal indera tak cuma satu Mulai membuka diri Dari tabir yang menyelimuti Kenapa saya dikira begini Kalau sekedar terpaut atribusi, juga teori Padahal tak segalanya dapat terkira Bagaimana pula diri mengaku sejati Kalau bertolak melawan yang hakiki Lantaran seringkali luput diri Tabir hilang seketika Dalam taman kilauan cahaya....

"Berebut Nomor Urut"

cuit... ciii.. cucuit.. sorak sorai bergemuruh terpental dari dinding yang tersentuh ketika paslonnya meracik teluh di hadapan sayap yang tengah bertaruh tuh, ini calonku, pantas peroleh nomor satu    sembari menepuk dada dengan bangga nah, itu calonku, cocok pegang nomor dua    sembari memberi hormat dengan tunduk kepala wah, dia calonku, tepat sekali dengan nomor tiga    sembari menyampaikan salam dengan tepuk tangan hore.. rehore.. horere    calonku yang bakal menang    suaranya pasti melampaui...

"Jamuan Literasi"

Tatkala mentari menyingsingkan lengan Kita bersila bersama di tengah sepetak ruangan Menikmati nyanyian kerabat suara yang didendangkan Sembari mencicip jajanan lokal yang disuguhkan Tak terasa nasib literasi sedang diperbincangkan Tak terasa masa depan literasi tengah didiskusikan Dan tak terasa harapan literasi telah digoreskan Hingga literasi membumi Dan tak terpaut di awan tinggi Di tengah ruangan itu Melodi dan puisi bersatu dalam lagu Seakan enggan dikoyak-koyak waktu Di balik tembok itu Aksara dan angka asyik bertemu Seakan enggan dituduh...

"Negeri Lapor"

Negeriku, negeri lapor Orang-orang bebas melapor Lapor ah lapor bagai hujan meteor Lapor ah lapor bagai perang teror Negeriku, negeri lapor Semangat pelapor membara seperti kompor Sontak terlapor merasa kena bakar Sehingga tutur kotor pun terlempar Sebab jelaga di dada terlampau berkobar Negeriku, ya negeri lapor Setumpuk laporan mengantri di meja kantor Sederet nama pun mendadak tersohor Seakan bias ujaran menjadi virus menular Dan merusak akar mengikis akur Lapor eh lapor Karamnya jamuan berpikir Lapor eh lapor Kandasnya hidangan berkelakar Andai...