Dari fajar hingga senja
Berjuang melawan diri
Mengekang serpihan kotoran
Yang bercongkol dalam pikiran
Yang berlapis dalam dada
Dari sanalah mulai terbuka
Tak ada yang berbeda
Apalagi terpisah
Dari fajar hingga senja
Menundukkan diri
Merengkuh derajat tinggi
Tanpa iri dengki
Tanpa caci maki
Apalagi berbangga hati
Dari fajar hingga senja
Mengembara dengan nafas puasa
Menapaki ruas jalan
Hanya untuk ridho yang kuasa
Dari fajar berjumpa senja
Menghamba menjadi yg dicinta
Seperti yang telah dicontohkannya
Bukan yang dimurka
Bukan pula yang tersesat