"Mata Air"

Tuhan itu mahaesa
Seperti titah utama pancasila
Melegalkan segala demi sang pencipta
Seolah tak ingat kita ini siapa

Aku, kau dan dia memang berbeda
Menistakan sesama bukanlah hal mulia
Meninggikan diri kuranglah terpuji
Seperti bangga yang tiada arti

Jaga martabat angkat derajat
Seperti obat dikala yang tepat
Neraca seimbang tetap berimbang
Hingga layak dan pantas tak jadi arang

Sebelah mata lenyap yang sebenarnya
Beragam rupa tetaplah setara
Harmonisasi suara mayor minor saling mengisi
Tak seperti api melahap semua sisi

Eling lan waspada itulah pusaka
Bebas merdeka lapang tak terpedaya
Murni adanya begitulah kiranya
Seperti mutiara dalam muara

Serat, suluk, babad, wirid dan kitab tutur leluhur bersama pakar
Laku wajar dahan patut yang sadar
Sederhana tali simpul rayuan yang ada
Seperti biasa begitulah semestinya

Segala penjuru bersatu di bawah kaki langit
Damai dan cinta berpadu tak saling gigit
Laksana saudara yang saling terikat dan terkait
Tanpa menebar sakit, sempit dan pahit

Kokoh seperti gunung meski arus deras menggunung
Terus berjuang walau murung dan bingung menusuk relung
Seperti ksatria yang asyik bertarung
Demi buah yang benar, mulia dan agung

Tidak lupa diri juga tak luput dari nilai yang hakiki
Seolah meresap menjadi jati diri
Seperti mata air mengalir tuk menghidupi
Pribadi anak negeri mulai kemarin, sekarang dan esok hari